devil beside you



Kata adaptasi terasa sangat familiar 5 tahun belakangan ini. Proses adaptasi sendiri sebenarnya telah terjadi sepanjang sejarah perfilm-an atau pertelevisian. Adapun sebenarnya, adaptasi dapat dilakukan dengan seizin pemegang lisensi dan pembuat cerita yang bersangkutan. Di kala sumber informasi belum berkembang seperti sekarang ini, pengetahuan pemirsa tentang orisinalitas sebuah cerita menjadi amat terbatas.




Saat ini, adaptasi yang terjadi di Indonesia membuat berang para penggemar serial dan film. Khususnya untuk penggemar drama asia, adaptasi yang terjadi adalah penjiplakan habis2an dari setting, kemiripan pemain, dialog, wardrobe dan lain lain ……

Adaptasi komik manga ke serial idola, realita hidup atau pengalaman pribadi maupun cerita biografi yang banyak mendapat perhatian khusus dari para pemirsa lazim diproduksi dan mendulang sukses di negara-negara Asia, saya yakin negara kita Indonesia pun mampu membeli izinnya untuk kemudian diadaptasi.

Adaptasi yang baik selain harus mengantungi izin dari sang pemilik resmi, tentu saja harus mengalami proses pengembangan cerita dan berbagai macam eksplorasi oleh sutradara, segenap kru dan tentu saja para pemainnya bukan semata-mata hanya meniru dan “menterjemahkan” ke bahasa ibu. Dengan izin resmi, serial terpopuler pun dapat diadaptasi dengan baik serta tak menutup kemungkinan melibatkan pihak produsen serial tersebut dalam pemilihan dan eksplorasi pemain.

Kesadaran akan penjiplakan di televisi sebenarnya telah diketahui sejak lama oleh segelintir penggemar serial dan film baik itu di asia maupun dunia. Di televisi kita, mungkin dapat dihitung sejak booming serial idola (ou xiang ju) Taiwan Hana Yori Dango atau METEOR GARDEN produksi Comic Ritz yang meraup sukses besar dari adaptasi manga (komik Jepang). Adaptasi yang dalam arti sebenarnya sebenarnya positif menjadi negatif karena yang apa yang terjadi saat itu.

Mengikuti tren ou xiang ju, sebuah sinetron yang persis menyerupai Meteor Garden tayang dan seketika mengundang protes dari pemirsa karena sangat jelas menjiplak serial fenomenal tersebut. Empat tahun berlalu, serial fenomenal saingan Meteor Garden pun mengalami hal yang sama :

Perlawanan terhadap serial jiplakan lantang disuarakan setelah terdapat berbagai bukti dan banyaknya kesamaan hingga detail yang sekecil mungkin di tayangan sinetron di berbagai statiun televisi swasta.

Berbagai forum di internet dan kolom surat pembaca tabloid hiburan diwarnai protes para pemirsa yang ditujukan pada production house yang memproduksi tayangan tersebut. Tanggapan dan sangkalan serta perang statement terjadi.

Saat itu, saya yakin perjuangan netters akan membuahkan hasil, minimal banyak yang menjadi tahu keadaan sebenarnya. Ternyata pada akhirnya, yang terjadi adalah (tetap) tidak ada pengakuan resmi, seketika alur cerita secara tiba-tiba berubah dan bahkan terjadi penggantian pemain !

Di saat Korean Wave melanda Indonesia, proses adaptasi jiplakan itu berlangsung lagi bahkan lebih parah. Hampir setiap drama Korea populer ada tiruannya. Hal ini terasa lebih parah daripada proses penjiplakan serial Mandarin.

Tidak dapat dipungkiri sebagian besar sinetron jiplakan sangat digemari. Tercatat 50% dari serial jiplakan menempati posisi teratas dalam rating tayangan televisi tertinggi di negeri ini.

Sayapun pernah menontonnya, saya akui sangat menarik mengikuti lika-liku kehidupan seorang tokoh perempuan single parent pemberani yang terasa kemiripannya dengan tipikal sinetron Indonesia. Namun, ternyata alur cerita yang saya ikuti itu seperti sangat familiar. Lagi-lagi serial korea yang di”adaptasi”….

Padahal dalam segi cerita dan pemain, saya rasa oke juga. Tentu saja, para penggemar serial Korea tidak tinggal diam, setelah mengetahui bahkan mengadakan penelitian dan mendapatkan kepastian pada akhirnya, mereka melakukan segala cara untuk mendapatkan keadilan untuk serial kesayangan mereka yang dijiplak.

Para fans Indonesia bahkan membuat berbagai perbandingan berupa screen caps yang membandingkan kemiripan produksi sampai hal yang sangat mendetail seperti urusan gaya dan penampilan pemainnya ! Namun seperti perjuangan fans terdahulu, tanggapan dan kontroversi tentang jiplakan ini terasa tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya ditunjukkan oleh pihak yang bersangkutan.


"Just being alive is such a lovely and wonderful thing." ---Fuji TV

Amarah fans dorama pun memuncak ketika cerita realita hidup perjuangan Aya Ikeuchi (One Liter Of tears) menjadi korban penjiplakan selanjutnya. Mereka tidak rela kisah nyata ini dinyatakan sebagai fiksi di credit title sebuah sinetron sehingga mereka merasa perlu mengadukan hal ini ke stasiun TV Jepang, Fuji TV yang memegang izin untuk memfilm-kan kisah nyata ini.

Tudingan bahkan cacian menyangkut hal ini yang tersebar di banyak situs dan forum internasional tidak terhindarkan ! Bahkan, masalah ini telah diangkat di satu situs internasional sebagai ‘versi lain dari serial One Liter of Tears’ alias plagiarisme yang dilakukan oleh stasiun TV Indonesia beserta biodata pemainnya, perbandingan, dokumen foto yang di link ke sumber yaitu posting perbandingan foto antara Aya VS NayLa yang dilakukan netters Forum Indosiar tercinta.

Banyak yang menentang, ada pula yang membela. Kisah yang mengharukan ini dianggap sukses besar karena faktor X pemain muda berbakat yang menjadi peran utamanya, apalagi unsur religius juga mewarnai kisah ini yang tayang dalam rangka hari Natal.

Mungkin, itulah satu-satunya pengembangan eksplorasi yang seharusnya menjadi bagian dari adaptasi untuk tayangan ini. Soundtrack-nya yang pas dan unsur religiusnya berhasil membuat kesan positif.

Sungguh, apa yang diharapkan fans hanyalah pengakuan dan kebesaran hati untuk memberikan pengakuan sebuah karya yang sebenar-benarnya, tidak lebih dari itu. Apalagi kalau menyangkut kisah nyata yang difilmkan. Tidak pantas rasanya kalau tidak meminta izin dari pihak keluarga.

Berikut ini adalah daftar sinetron jiplakan yang telah diyakini melalui segala macam penyelidikan oleh para penggemar serial drama Asia dan telah menyebar melalui berbagai situs komersil maupun pribadi, blog dan email :

Mandarin
Siapa Takut Jatuh Cinta = Meteor Garden
Bintang = Putri Huan Zhu
Legenda Ular Putih = White Snake Legend
Cowok Impian = It Started With A Kiss
Pangeran Penggoda = Devil Beside You
Benar-benar Cinta = Devil Beside You
Dua Hati = Snow Angel + Le Robe de Marriage des Cieux
Impian Cinderella = The Prince Who Turns Into A Frog
Sumpah Gue Sayang Elo = Smiling Pasta
Putri Yang Terbuang = Putri Bunga Persik
Baby Doll=Love Storm

*)Production House bersangkutan menyatakan telah mendapatkan izin untuk :
Putri Kembar = Twins (100% Senorita)
Penyihir Cinta = Magician Of Love
Kau Masih Kekasihku = At the Dolphin Bay

Khusus untuk Magician of Love, kami punya berita menarik. Pada saat kunjungan promo serial tersebut, saat konferensi pers pertanyaan tentang adaptasi sinetron ini tak terhindarkan. Ming Dao, Ehlo Huang dan Sam Wang Shao Wei, personil 183Club yang menjadi pemeran utama menyikapinya dengan bijak, mereka tidak berkeberatan apalagi serial tersebut telah diadaptasi dengan izin resmi. Konfrontasi langsung pertama yang berhasil dilakukan, tapi sayangnya “kebetulan” sinetron jiplakan itu sudah memiliki izin resmi. What more can we say ?

Korea
Demi Cinta = Endless Love
Jangan Pisahkan Kami =Endless Love
Cincin = Beautiful Days
Liontin = Glass Shoes
Cinta Sejati = Stairway To Heaven
Atas Nama Cinta = Stairway To Heaven
Pengantin Remaja = My Little Bride Sweet 18
Cewekku Jutek = My Sassy Girl
Cinta Remaja = Sassy Girl Chun-Hyang
Intan = Be Strong Geum Soon
Katakan kau mencintaiku = Sad Love Song
Darling = My name is Kim Sam Soon
Cinta Fitri = Pure Love of 19
Janji = Terms Of Endearment
Pura-Pura Kawin = Full House
Benci Bilang Cinta = Princess Hours
Pasangan Heboh=Fantasy Couple

*)Production House bersangkutan menyatakan telah mendapatkan izin untuk :
I love you, Boss! = Bright Girl's Success Story
Benci Jadi Cinta = My Girl
Kakak Iparku 17 tahun = My sister in law is 19
Jodoh Romantis = Romance

Jepang
Pelangi di Matamu 1 = Hoshi No Kinka
Pelangi di Matamu 2 = Kamisama Mou Sukoshi Dake
Opera SMU = Great Teacher Naomi
Bukan Diriku = Anything For You
Ciuman Pertama = Itazura Na Kiss
Buku Harian Nayla = 1 Litre Of Tears

………. Dan masih (akan) bertambah terus …………

Bersamaan dengan cepatnya waktu bergulir, kontroversi ini memang (lagi-lagi) akan terlupakan. Apalagi dengan tingginya rating sinetron jiplakan mengalahkan tayangan aslinya. Sinetron kita masihlah menjadi raja di negerinya. Membanggakan memang, tapi alangkah baiknya kalau bukan hasil jiplakan melain karya asli anak bangsa.

Agaknya untuk memperjuangkan hal ini tidaklah mudah. Tak putus harapan saya, agar suatu saat akan terjadi legalitas serial adaptasi di Indonesia. Khususnya untuk media televisi yang ditonton begitu banyak orang dan mengenai berbagai lapisan di masyarakat. Saya berangan-angan akan suatu saat biarlah karya anak bangsa yang dijiplak negeri tetangga, baru kita akan merasa terluka. Hmm …

Meskipun tidak sepenuhnya menyerah, saya sendiri pesimis akan berlangsungnya proses adaptasi yang baik dan benar tanpa mengesampingkan kepentingan berbagai pihak dalam segi bisnis yang tentunya akan menjadi polemik tersendiri untuk sebuah produksi lokal.

Tak dipungkiri, booming serial lokal (asli maupun jiplakan) membuka peluang bisnis yang besar dan berpengaruh pada perekonomian orang banyak terutama yang terlibat di dalamnya. Kalau sudah begini, apa lagi yang mesti diperbuat segelintir orang (notabene penggemar) yang melawan jiplakan sementara begitu banyak orang yang tidak mengetahui proses adaptasi yang dilakukan VS roda kehidupan yang harus terus tetap berjalan ?

0 komentar: